Serangan Kera Sulit Dibendung, Ratusan Bibit Buah Ditanam untuk Persediaan Makanan di Wonogiri

- Minggu, 13 November 2022 | 19:39 WIB
Bibit buah-buahan ditanam di sekitar hutan Desa Ngambarsari Kecamatan Karangtengah Kabupaten Wonogiri, Minggu (13/11).  (SMSolo/dok)
Bibit buah-buahan ditanam di sekitar hutan Desa Ngambarsari Kecamatan Karangtengah Kabupaten Wonogiri, Minggu (13/11). (SMSolo/dok)

Wonogiri, suaramerdeka-solo.com - Serangan kawanan kera di Desa Ngambarsari Kecamatan Karangtengah, Wonogiri, kian Sulit Dibendung.

Kawanan kera liar dari pegunungan tersebut sering turun ke permukiman untuk menjarah makanan dan tanaman pangan. Hal itu diduga karena ketersediaan makanan untuk kera semakin menipis.

Karena itu, masyarakat Desa Ngambarsari bersama sejumlah elemen menanam ratusan Bibit Buah-buahan di sekitar hutan, Minggu (13/11).

Baca Juga: Duduk-duduk di Jembatan, Kawanan Kera Liar Resahkan Warga Madoh Ngemplak, Boyolali

Selain itu, mereka menanam 1.160 bibit rumput vetiver (akar wangi) untuk mencegah tanah longsor.

Kepala Desa Ngambarsari Fitri Hanany mengatakan, Bibit Buah-buahan didapat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri berupa 120 alpukat, 40 mangga, 150 jambu biji dan 340 rambutan. Selain itu diperoleh dari Perhutani berupa 200 bibit jambu mete.

Aksi penanaman juga diikuti sekitar 1.200 warga. Mereka membawa Bibit Buah-buahan seperti kelapa, murbei, talok dan sebagainya.

Dia mengungkapkan, serangan kera sangat meresahkan. Para petani bahkan harus menunggui tanaman mereka dari pagi hingga sore.

Baca Juga: Damkar Boyolali Kerahkan Anjing, Usir Kera Liar di Dukuh Madoh

Lengah sedikit saja, tanaman mereka bisa ludes dijarah gerombolan kera ekor panjang. Pertanian jagung sangat rawan dijarah kawanan kera.

"Harus ditunggui dari pagi sampai sore. Misalnya kalau ada lelayu, ditinggal pergi sebentar saja, bisa kecolongan satu kedok," katanya.

Sekitar tahun 2007 silam, suku Badui pernah didatangkan untuk memburu kera. Namun, setelah suku Badui pergi, populasi satwa tersebut kembali meningkat.

Baca Juga: Hujan Deras Robohkan Atap dan Tembok Dapur Rumah di Karangpandan

Berdasarkan koordinasi dengan Perhutani, serangan kera diduga karena menipisnya ketersediaan pangan di dalam hutan.

Alhasil, masyarakat bersama sejumlah elemen berinisiatif menanam buah-buahan. Tujuannya agar ketersediaan pakan di dalam hutan cukup, sehingga kera tidak menjarah permukiman.

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X