BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Meski sudah menerima Uang Ganti Rugi (UGR) sebanyak lima rumah di Dukuh Klinggen, Desa Guwokajen, Kecamatan Sawit, Boyolali, yang terdampak jalan tol Solo-Jogja belum juga Dirobohkan. Bahkan, rumah itu masih ditempati pemiliknya.
Terkait hal itu, ternyata pihak pejabat pembuat komitmen (PPK) tol Solo-Jogja masih mentolerir.
Selama belum urgent untuk segera dibangun oleh pelaksana proyek, maka tidak menjadi masalah. Pihak PPK juga memiliki pertimbangan tersendiri.
Baca Juga: Jalan Masuk ke Permukiman Tertutup Material Tol Solo- Jogja, Warga Klinggen, Desa Guwokajen Mengeluh
“Iya, ada beberapa rumah yang sudah menerima UGR belum dibongkar,” kata PPK Pengadaan Tanah jalan Tol Solo-Mantingan dan Solo-Jogja-Kulon Progo I, R Widodo Budhi Kusumo, Senin (14/11).
Dia menjelaskan, untuk rumah yang sudah dibayarkan UGR-nya dan ternyata belum dibongkar, karena beberapa faktor.
Biasanya mereka masih membangun rumah pengganti di tempat lain.
“Hanya pembangunannya belum selesai, jadi masih menempati rumah lama."
Baca Juga: Hedew! Baru Selesai Dibangun, Terowongan Underpass Tol Solo-Jogja Sudah Corat-Coret
Selain itu, rumah terdampak yang belum pindah juga dikarenakan belum menerima UGR.
Kedua penyebab belum pindahnya warga terdampak masih ditolerir. Termasuk bagi pembangunan rumah baru yang telah menerima UGR. Toleransi ini diberikan dalam jangka waktu tertentu.
“Sepanjang masih aman, belum ada tindak lanjut untuk relokasi terkait bangunan-bangunan tersebut.”
Baca Juga: Pembelajaran Siswa TK Pertiwi Guwokajen, Kecamatan Sawit Terganggu Proyek Tol Solo- Jogya
Khusus untuk jalan yang terkena tol, tidak dibebaskan. Tapi harus diganti dengan jalan yang lain.
“Dan yang bertanggungjawab kontraktor jalannya. Bisa diganti dengan jalan cor atau aspal, tergantung kondisi tanahnya.”
Terkait progres pembebasan lahan, disebutkan sudah 88 persen rampung.