KARANGANYAR, suaramerdeka-solo.com - Sedikitnya 48 rumah di Dusun Banaran Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Karanganyar, terkena luapan Bengawan Solo, Sabtu (19/11) pagi. Dua kampung yang terkena luapan itu adalah Daleman dan Jomboran.
Imbasnya, 217 jiwa harus mengungsi ke lokasi aman, karena tempat tinggal mereka terendam air. Di titik tertentu, ketinggian air mencapai 80-an cm.
Air meluap ke pemukiman sekitar pukul 07.00 WIB. Air kembali surut selang sehari, Minggu (20/11) pagi, sekitar pukul 05.30. Warga dibantu relawan langsung bergotong royong membersihkan kampung mereka.
Baca Juga: Banjir di Sukoharjo, Polisi Evakuasi Warga dengan Perahu Karet. Warga di Bantaran Mengungsi Tanggul
Hingga Minggu siang, sebagian warga masih terlihat membersihkan perabotan di depan rumah.
Ketua RT 7 Kampung Daleman Budi Hari Sutanto mengatakan, warga sempat mengungsi ke masjid dan tenda darurat, selama air menggenangi pemukiman.
"Alhamdulillah, Minggu pagi air sudah surut. Warga bisa kembali ke rumah masing-masing untuk bersih-bersih. Tadi kerja bakti bersama," katanya.
Sementara itu, DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Karanganyar terjun ke lokasi banjir di Kampung Daleman, untuk menyalurkan bantuan kepada warga, Minggu (20/11) siang.
Sebanyak 45 paket sembako diserahkan untuk meringankan beban warga yang terdampak luapan Bengawan Solo.
"Semoga membantu meringankan beban warga. Meski kami belum punya tim rescue, tapi PPP siap hadir untuk aksi sosial di manapun," kata Ketua DPC PPP Karanganyar, Imron Supomo.
Selain bantuan sembako, PPP juga akan mengirim peralatan untuk membersihkan fasilitas umum di lokasi banjir.**
Artikel Terkait
Bayat Dilanda Longsor dan Banjir, 1 Rumah Warga Retak-retak
Banjir di Klaten Meluas Landa 7 Kecamatan, Kerugian Rp 110 Juta
Tanggul Ambrol. Klaten Selatan Dilanda Banjir, 40 KK Diungsikan ke Balaidesa Krakitan
Longsor dan Banjir Terjang Wonogiri, Sejumlah Rumah dan Kandang Sapi Terendam,
Banjir Melanda Sukoharjo. Di Weru Sejumlah Kampung Terisolasi, Di Grogol Banjir Terjadi Di Desa Kadokan