SRAGEN, suaramerdeka-solo.com - DF (14) seorang santri di Kecamatan Masaran Sragen tewas yang diduga karena dianiaya oleh seniornya.
Santri yang berasal dari Desa Katikan, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi Jawa Timur tersebut itu diduga ditendang seniornya. Tendangan itu dilakukan karena santri tersebut disebut melanggar aturan.
Kabar yang beredar di lingkungan ponpes, DF tak sadarkan diri setelah ditendang sekali di bagian dadanya higga korban terjengkang dan tak sadarkan diri.
Baca Juga: Ki Joko Bodo Meninggal Dunia
Karena pingsan, DF sempat dilarikan ke klinik dan dirujuk ke rumah sakit di Masaran, namun nyawanya tidak terselamatkan.
Keluarga korban menjelaskan, Df meninggal pada Minggu (20/11) sekitar pukul 02.00 dinihari. Seorang kerabat korban mengatakan, Jumasri (38) ayah kandung korban tidak menyangka putera tunggalnya tewas mengenaskan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Jumlah Korban Meninggal Gempa Cianjur 162 Orang
Pihak keluarga meminta Penyidik Satreskrim Polres Sragen menuntaskan penyelesaian masalah itu. Sedangkan dari Kepala Kemenag Sragen, H.Ihsan Muhadi belum memberikan penjelasan ke awak media massa, terkait peristiwa itu.
Terkait dengan kasus itu Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama melalui Kasi Humas Polres Iptu Ari Pujiantoro saat dihubungi mengatakan perkara itu sudah ditangani Satreskrim Polres Sragen.
"Pelakunya yang juga senior Df di ponpes sudah diamankan di Satreskrim Polres untuk menjalani pemeriksaan,'' tutur Iptu Ari Pujiantoro dihubungi, Selasa (22/11). **
Artikel Terkait
Memalukan! Peserta Munas Hipmi di Solo Adu Jotos
Livoma 2022: Targetkan Tim Voli Putri Raih Juara, Ini kiat UNS
Akui Rekayasa Mati Suri untuk Hindari Utang, Urip Saputro Minta Maaf
Update Korban Meninggal Gempa Cianjur 103 orang. 25 Orang Dilaporkan Hilang
Cianjur Diporak porandakan Gempa, Ini Sejarah Gempa Sukabumi-Cianjur
Jadwal Pertandingan Piala Dunia Qatar 22 November 2022. Ada Messi melawan Arab Saudi
Jelang Laga Argentina vs Arab Saudi, Mega Bintang Lionel Messi Dikabarkan Cidera