BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Produk jamu ternyata tidak selamanya pahit. Seperti jamu peluntur lemak produksi warga Desa Candi, Kecamatan Ampel ini, rasanya manis dan sangat enak.
Adalah Tuti Widayati yang mengolah jamu dengan memanfaatkan hasil panen empon-empon para tetangga. Diapun menjadi barista atau peracik jamu kekinian agar budaya minum jamu tetap lestari.
Dari usahanya tersebut, dia mampu meraup keuntungan hingga sepuluh juta rupiah/ bulan.
Baca Juga: Puluhan Umat Hindu Bali Kunjungi Boyolali, Ini Tujuannya
Padahal, bisnis yang dilakoni hanya dari rumahnya saja. Salah satu produk yang kini tengah laris manis adalah minuman peluntur lemak yang berbahan dari berbagai empon-empon dan rempah.
Seperti jahe merah, daun sereh, jeruk lemon, kayu manis, cengkeh dan berbagai bahan tambahan alami lainnya.
Baca Juga: Nyaris Bunuh Diri, Pemuda Ponorogo Ini Berhasil Diselamatkan Polisi
“Itu idenya muncul waktu pandemi Covid-19 kemarin,” katanya, Minggu (27/11).
Diungkapkan, saat pandemi tersebut pelanggannya malah cocok mengonsumsi jamu peluntur lemak. Terutama orang-orang yang akan divaksin.
Tujuannya, jika mereka sudah minum itu tensinya turun jadi mereka bisa lolos untuk vaksin. Selain menurunkan berat badan, juga mengurangi radang dan meningkatkan stamina. Untuk bahan jamu, dia tidak kesulitan.
Baca Juga: Pimpin Sholawat Penutupan Pospenas IX 2022 di Solo, Habib Syech: Ini Wadah Santri Bersilaturahmi
Dia membeli dari para petani sekitar tempat tinggalnya, sekaligus membantu pemasaran bahan jamu dari petani.
“Saya ingin membuat jamu yang unik, enak dan beda dari yang lain tetapi tidak mengurangi manfaat dari khasiat jamu itu sendiri.”
Baca Juga: Kylian Prancis Bawa Prancis Patahkan Kutukan Gagal Fase Grup Piala Dunia
Produki jamu racikannya diberi nama Wedang Djuminten. Kini produk jamu olahan Tuti semakin laris. Bahkan produk jamu tersebut juga dilirik oleh para anak muda khususnya mahasiswa untuk dijual kembali.
Artikel Terkait
Taste ala Jogja, Mi Gepengnya Khas Solo. Citarasa yang Ditawarkan Bakmi Semar, Lini Kuliner Baru di Karanganya
Peringati Hari Santri Nasional, PCNU Solo Tegaskan Netral dalam Tahun Politik
Tersingkir Super Cepat, Timnas Qatar Tercatat Tuan Rumah Terburuk Sejarah Piala Dunia
Gol Perdana Lewandowski Bawa Arab Saudi kembali Menginjak Bumi
Pospenas IX 2022 Berakhir: Kontingen Jawa Barat Raih Juara Umum, Jawa Tengah Runner Up