BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Kasus kecelakaan yang terjadi di jalan tol Semarang-Solo cukup tinggi. Bahkan, dari Januari hingga Agustus 2022 tercatat 11 kasus.
“Ya, dari Januari hingga Agustus 2022 saja ada 11 kasus dengan 20 korban meninggal,” ujar Kapolres, Boyolali, AKBP Asep Mauludin, Selasa (29/11).
Diungkapkan, jalan tol di wilayah Boyolali memiliki tingkat kerawanan yang tinggi. Untuk itu, pengguna jalan diharapkan untuk senantiasa berhati- hati. Jika kondisi lelah atau mengantuk, pengemudi diminta untuk beristirahat di rest area.
Baca Juga: Malam-malam Daihatsu Ayla Terperosok Saluran di Mojolaban, Bagaimana Ceritanya? Ini Kronologinya
Terpisah, Fatahillah selaku Penanggungjawab Operasi dan Maintenance ruas Semarang-Solo PT Trans Marga Jateng (TMJ) mengungkapkan, pihaknya sebenarnya terus berupaya melakukan pencegahan terjadinya kecelakaan lalulintas di jalan tol.
Sepanjang jalan tol Semarang-Solo sudah dipasang berbagai macam rambu mengikuti kelaikan operasi jalan tol.
“Seperti, kamera Etle, Paku Marka, Rumble Streep, VMS, hingga rambu kecepatan. Namun, banyak kejadian karena pengemudi mengantuk dan over speed.”
Untuk itu, TMJ melakukan inovasi lain untuk menekan angka kecelakaan lalulintas di tol. Ada tiga inovasi yang diterapkan di ruas tol trans Jawa ini.
Baca Juga: Belanda, Ekuador dan Senegal Memburu Tiket Babak 16 Besar. Laga Hidup Mati Ekuador vs Senegal
Artikel Terkait
Laka di Jalan Tol Semarang-Solo: Fortuner Bakamla Tabrak Hino, Dua Tewas
Laka di Jalan Tol Semarang- Solo, 3 Tewas 4 Luka
Kecelakaan Tol Pejagan Disebabkan Asap Tebal, Ganjar: Jangan Bakar Jerami Dekat Jalan Tol
Rest Area Jalan Tol Akan Diperluas Bahkan Bisa Untuk Menginap
Awas! Ini Daftar Jalan Tol yang Terapkan ELTE untuk Overspeed dan Overload
Karyawan Langsung Urus Jenazah Korban Laka Maut di Jalan Tol Semarang-Solo