WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Sebanyak 219 orang pelaku hubungan seksual lelaki dengan lelaki (LSL) di Kabupaten Wonogiri selama periode Januari-September 2022 menjalani pemeriksaan HIV/Aids.
Hasilnya, 10 orang di antara mereka dinyatakan positif HIV. Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Wonogiri Suprio Heryanto mengatakan, jumlah LSL yang tercatat di kabupaten tersebut sebanyak 268 orang.
Baca Juga: Rumah 2 Terduga Teroris di Sukoharjo Digeledah, Setelah Empat Orang Ditangkap Densus 88
"219 orang mau dites, hasinya 10 orang positif (HIV)," katanya saat menggelar peringatan Hari Aids Sedunia di perempatan Giriwono, Kabupaten Wonogiri, Kamis (1/12).
Menurutnya, tingginya angka positif HIV menunjukkan bahwa komunitas tersebut semakin terbuka dalam memeriksakan diri. Keterbukaan itu membantu mengungkap fenomena gunung es jumlah penderita HIV/Aids.
Baca Juga: Cetak Laba Rp39,31 Triliun, Kontribusi BRI Untuk Negara & Rakyat Semakin Meningkat
Selama ini, jumlah penderita HIV/Aids yang tercatat diyakini jauh lebih kecil dari pada yang belum tercatat. Hal itu karena adanya stigma negatif terhadap penderita HIV/Aids serta kurangnya edukasi mengenai HIV/Aids.
"Harapan kami tidak ada stigma negatif, sehingga orang-orang yang berisiko segera memeriksakan diri agar ketahuan statusnya," ujarnya.
Baca Juga: Longsor di Lereng Merapi-Merbabu, Akses Jalan Antar Kecamatan Tertutup Total
Achmad Sulistijo, ketua Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Gajah Mungkur Kabupaten Wonogiri mengatakan, sebagian besar penderita HIV/Aids tertular dari hubungan seksual. Adapun remaja usia SMP-SMA sangat rentan seks bebas.
"Anggota kami yang paling muda masih kelas 3 SMP," katanya.
Baca Juga: Pencari Rumput Tewas Terseret KA Hingga Stasiun Kebonromo Ngrampal
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Wonogiri Satyawati Prawirohardjo mengungkapkan, jumlah penderita HIV/Aids dari kalangan LSL terbilang tinggi.
Namun, pihaknya belum menemukan adanya penderita HIV/Aids dari kalangan pelaku hubungan seksual perempuan dengan perempuan (PSP). "Mungkin karena tidak ada penetrasi dalam PSP," terangnya.
Baca Juga: Prediksi Belgia vs Kroasia: Setan Merah Sedang Tidak Baik-baik Saja!
Artikel Terkait
PD Perpamsi Jateng Berangkatkan 2 Truk Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
Awas! 88 Kasus Baru HIV-Aids Muncul di Boyolali, 8 Meninggal Dunia
Laga Hidup Mati Jerman vs Kosta Rika di Grup E, Jerman Butuh Keajaiban!
Prediksi Spanyol vs Jepang, Mampukah Matador Menghindari Tebasan Samurai Biru?
Delapan Ibu Hamil di Wonogiri Mengidap HIV, Tapi Tak Semua Suaminya Positif. Kok Bisa?