SRAGEN, suaramerdeka-solo.com - Pengusaha dan pekerja bengkel las di Sragen, kini sudah memiliki wadah atau legalitas. Wadah itu dinamai Komunitas Bengkel Las Sragen (KBLS).
Ketua KBLS Munawar mengungkapkan KBLS Sragen saat ini sudah berbadan hukum dan segera mencetak Kartu Tanda Anggota (KTA). Jumlah anggota KBLS tercatat ada 200 anggota.
''Rencana ke depan, kami berniat mendirikan Koperasi beranggotakan pengusaha dan pekerja bengkel las,'' terang Ketua KBLS Sragen Munawar disela pertemuan anggota di Taman nDayu Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Minggu (4/12).
Setelah mendirikan koperasi, lanjut Munawar KBLS akan mengembangkan usaha dan go public. Pertemuan anggota KBLS Minggu (4/12) dihadiri Ketua DPRD Sragen Suparno, Kepala Diskumindag Cosmas Edwi Yunanto, Kepala Disnaker M Yulianto, serta Ketua HIPMI Sragen Saefudin.
Ketua Panitia Peresmian KBLS Yuli Sugiatmojo ST menyatakan, kegiatan tak hanya dihadiri anggota KBLS Sragen, karena banyak Komunitas Las Soloraya dan Komunitas Bengkel Las Indonesia (KBLI) dari Bogor, Lampung, Banyumas dan Kediri ikut memberikan semangat dan menghadiri kegiatan itu.
Baca Juga: 8 Desember 13 Desa Pilkades, Polres Sukoharjo Gelar Latihan Simulasi Pengamanan TPS
Dalam sambutannya, Ketua DPRD Sragen Suparno minta agar anggota KBLS menjaga kerukunan dan kekompakan.
''Jangan ada dusta diantara tukang las,'' pesan Suparno.
Baca Juga: Prediksi Inggris vs Senegal: Inggris Pegang Kendali, Senegal Pincang
Disebutkan jika antar sesama anggota KBLS menyepakati harga garapan Rp 200.000 per m2 misalnya, lanjut Suparno maka anggota yang lain jangan membanting harga menjadi Rp 150.000 per m2.
''Biasanya sesama tukang las terjadi persaingan harga."
Baca Juga: Prediksi Prancis vs Polandia: Prancis Pernah Dihajar Polandia di Piala Dunia 1982
Hal itu perlu dibicarakan bersama dengan sesama anggota KBLS. Munawar mengatakan kegiatan anggota KBLS sudah ikut menggerakkan perekonomian di Sragen, meski konstribusinya amat kecil.
Sebab anggota KBLS membelanjakan kebutuhan besi, galvalum, besi hollow dll di toko-toko di Sragen mencapai Rp 400 juta hingga Rp 800 juta per tahun per orang.
Artikel Terkait
Wonogiri Raih Anugerah Dwija Praja Nugraha
Bupati Sragen Dapat Penghargaan Meritokrasi
Tersingkir dari Piala Dunia, Suarez Meradang, Gimenez Sikut Official FIFA
Begini Kronologi Perwira Paspampres Perkosa Perwira Kostrad Saat Pengamanan G20
Unggul Dalam Pemberdayaan UMKM, BRI Sabet Dua Penghargaan BI Awards 2022
Singkirkan Australia, Messi Kejar Rekor Gol Gabriel Batitusta! La Pulga Catatkan Laga ke 1000