SOLO, suaramerdeka-solo.com - Pekerja proyek pembangunan Jembatan Mojo nekat menggelar aksi penggalangan dana di atas jembatan, Sabtu (10/12/2022).
Penggalangan dana itu terpaksa dilakukan para pekerja, lantaran upah mereka dilarikan mandor.
“Uang gaji kami selama tiga minggu belum dibayar, karena dibawa kabur mandor proyek. Kami sudah berusaha mengontak perusahaan, tapi mereka tidak bisa apa-apa. Sebab uang sudah diserahkan mandor,” terang koordinator pekerja, Sandi.
Baca Juga: Info Lalu Lintas Solo: Jembatan Mojo Dibuka, Arus Kendaraan di Wilayah Selatan dan Timur Melandai
Aksi penggalangan dana di atas Jembatan Mojo itu akhirnya dilakukan pekerja, lantaran mereka sudah tak punya uang untuk makan dan pulang ke rumah di Jawa Barat.
Menurut Sandi, terdapat 13 pekerja yang belum menerima upah usai bekerja selama tiga minggu. Selain upah reguler, mereka juga semestinya menerima upah lembur.
“Total gaji yang harus dibayar Rp 70 juta. Perjanjian awalnya gaji dibayar setiap dua minggu. Tapi untuk tiga minggu terakhir malah tidak dibayar, padahal kami juga sudah lembur. Harusnya sudah dibayar tanggal 7 Desember 2022.”
Baca Juga: Cerita Soal Jembatan Mojo Sebelum Diperbaiki. Truk Berhenti, Sopir Langsung Lari
Penggalangan dana itu dilakukan sejumlah pekerja dengan mengusung poster dari kardus bekas bertuliskan "Bosnya Kabur, Mana Gajiku, Taruhannya Nyawa”, “Bayar Gaji Kami Untuk Bertahan Hidup”, serta “Mas Gibran, Tolong Bantu Kami”.
Mereka juga membawa kotak kardus untuk mengumpulkan sumbangan dari pengguna jalan yang melintas.**
Artikel Terkait
Info Lalu Lintas Solo: Jembatan Mojo Ditutup, Jembatan Sesek Jadi Jalur Favorit Motor
Kontraktor Kesulitan Keuangan, Proyek Rp 7,6 M Peningkatan Jalan Kiai Mojo dan Jalan Juanda Tak Tuntas
Perbaikan Jembatan Mojo Diyakini Selesai Tepat Waktu, 1 Desember 2022 Kembali Dibuka
Jembatan Mojo Solo Segera Dibuka, Jembatan Sesek Ditutup Permanen
Info Lalu Lintas Solo: Resmi Dibuka Kembali, Jembatan Mojo Langsung Dipadati Kendaraan