Upah Pekerja Jembatan Mojo Solo Dilarikan Mandor, Pemilik Warung Tekor Hingga Rp 21 Juta

- Minggu, 11 Desember 2022 | 06:05 WIB
Pekerja proyek Jembatan Mojo Solo menggelar aksi galang dana di jembatan tersebut, Sabtu (10/12/2022). (SMSolo/dok) (SMSolo/dok)
Pekerja proyek Jembatan Mojo Solo menggelar aksi galang dana di jembatan tersebut, Sabtu (10/12/2022). (SMSolo/dok) (SMSolo/dok)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Nasib belasan pekerja proyek perbaikan Jembatan Mojo Solo terkatung-katung, usai upah mereka dilarikan mandor.

Lantaran tak memiliki cukup uang, pekerja terpaksa berutang di warung makan dan menginap di pondok pesantren sekitar jembatan.

Baca Juga: Perjalanan Maroko Sampai di Semifinal Piala Dunia 2022. Hanya Kanada yang Mampu Jebol Gawang Bono

Namun utang makan milik para pekerja yang belum terbayarkan itu berdampak buruk terhadap kelangsungan usaha pemilik warung. “Total kerugian saya sekitar Rp 21 juta,” beber pemilik warung, Deni Enrianto, Sabtu (10/12/2022).

Deni menjelaskan, sejak proyek perbaikan Jembatan Mojo dimulai ia memang menyediakan sejumlah kebutuhan para pekerja.

Baca Juga: Brasil Dijungkalkan Kroasia, Tite Mundur. Ini Daftar Pelatih yang Jadi Korban Keganasan Piala Dunia 2022 Qatar

“Dulu kata mandor, yang penting para tukangnya makan, nanti dihitung belakangan. Awalnya memang lancar, setiap berapa hari sekali ada uang masuk. Tapi sejak beberapa Minggu lalu sudah tidak ada uang masuk, padahal saya selalu menyiapkan makan dan keperluan lain.”

Baca Juga: Tak Punya Uang Karena Upah Dibawa Kabur Mandor, Pekerja Jembatan Mojo Utang Makan di Warung

Koordinator pekerja, Sandi, mengaku ia dan rekan-rekannya tak lagi bisa berutang di warung karena nominal utang mereka telah menumpuk.

“Mau pulang juga tidak punya ongkos, karena kami ada yang tinggal di Karawang, Subang dan Purwakarta,” terang dia.

Baca Juga: Upahnya Dilarikan Mandor, Para Pekerja Jembatan Mojo Solo Terpaksa Galang Dana

Pekerja mengaku sudah menanyakan perihal upah tersebut kepada perusahaan, namun perusahaan mengaku telah menyerahkan gaji pekerja kepada mandor.

“Kami juga sudah coba telepon mandornya, tapi nomornya mati. Mandornya orang Makassar,” jelas Sandi. **

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

13 Pengacara Bambang Tri Mulyono Mundur

Selasa, 21 Maret 2023 | 15:44 WIB

Jelang Pemilu, PKB Solo Siapkan 150 Hacker Muda

Selasa, 7 Maret 2023 | 14:56 WIB
X