WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Masih banyak anak penyandang disabilitas atau difabel di Kabupaten Wonogiri yang kesulitan mengakses fasilitas terapi.
Contohnya penyandang autisme terpaksa menempuh perjalanan jauh ke Solo untuk mendapatkan terapi. Pasalnya, terapi untuk anak autis sulit didapatkan di Wonogiri.
Fasilitator Lapangan dari Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat (PPRBM) Solo mengatakan, upaya pemerintah selama ini lebih bersifat pemberian bantuan sosial.
Baca Juga: Dewan Kehormatan PWI Pusat Berhentikan Iptu Umbaran Wibowo Dari Keanggotaan PWI
"Namun yang jadi tantangan adalah, anak membutuhkan penanganan lebih masif di bidang kesehatan dan pendidikan," katanya usai peringatan Hari Disabilitas Internasional di pendapa Kabupaten Wonogiri, Kamis (15/12).
Dia mencontohkan, dalam aspek kesehatan, penyandang disabilitas tidak hanya membutuhkan alat bantu, tetapi juga terapi.
Baca Juga: Rayakan Pergantian Tahun, Car Free Night Solo Kembali Digelar
"Banyak anak yang kesulitan mengakses terapi yang sesuai derajat disabilitasnya," ujarnya.
Sebagian orang tua anak penyandang autisme telah berusaha mendapatkan akses terapi. Namun, banyak pula orang tua yang sama sekali tidak paham bahwa anak mereka difabel.
"Banyak juga yang tahu (anaknya difabel) tapi tidak mau tahu atau mengabaikan. Itu perlu upaya penyadaran dan pemahaman," imbuhnya.
Wonogiri mempunyai delapan Sekolah Luar Biasa (SLB) dan 143 sekolah inklusi. Tetapi, masih banyak anak difabel tidak mendapat pembelajaran sesuai derajat disabilitasnya di sekolah inklusi.
Pihaknya menyediakan layanan untuk anak difabel. Tetapi baru dapat melayani 20 anak. Angka itu masih jauh bila dibandingkan dengan jumlah anak penyandang disabilitas di Kabupaten Wonogiri yang mencapai sekitar 3.000 anak.
Baca Juga: Mortir Temuan Dua Bocah di Dukuh Giring Boyolali, Akhirnya 'Dueeerrr...'
Sementara itu, kegiatan peringatan Hari Disabilitas Internasional di pendapa Kabupaten Wonogiri itu merupakan satu upaya untuk pemenuhan hak penyandang disabilitas anak.
Wonogiri ada program Prioritaskan Anak Disabilitas Indonsesia (PADI), yang didukung PPRBM Solo dengan pendanaan dari NLR Indonesia dan Liliana Fonds. Selain itu ada Forum Buah Hati dan Sanggar Inklusi.
Artikel Terkait
Iptu Umbaran Wibowo, Wartawan TVRI jadi Kapolsek di Blora Kabarnya Dicopot
Dilaporkan ke KY, Ketua Majelis Hakim Kasus Pembunuhan Brigadir J Banjir Dukungan
Muncul Wacana Dapil di Sukoharjo Berubah. Grogol Bergabung dengan Baki, Kursi di Dapil Weru Menyusut
Final Piala Dunia 2022 Argentina vs Prancis: Ini Sejarah Pertemuan Argentina vs Prancis.
Ini Daftar Nomor Urut Parpol Peserta Pemilu 2024. Delapan Parpol Gunakan Nomornya Lawas
Membobol Swalayan dan Curi 465 Slop Rokok, 3 Warga DIY Dibekuk Satreskrim Polres Klaten