KLATEN, suaramerdeka-solo.com - Keracunan massal yang menimpa warga Desa Karangdukuh, Kecamatan Jogonalan, Klaten usai menghadiri acara syukuran, masih dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Polres Klaten, keracunan massal itu bermula saat diadakan syukuran menempati rumah baru di rumah Sarwidi di Dukuh Karangdukuh, Desa Karangdukuh, Kecamatan Jogonalan, Minggu (18/12/2022) malam.
Dari keterangan saksi, pada hari Minggu, 18 Desember 2022 pukul 19.00 WIB, Sarwidi mengundang 150 orang warga. Tuan rumah menyajikan hidangan lontong opor ayam dan snack.
Baca Juga: Istilah Atapu Viral di Medsos, Apa Sih Artinya?
Saat itu, semua hadirin tidak curiga apa pun, karena makanan yang disajikan rasanya masih enak. Tidak ada bau atau rasa asam makanan basi, sehingga semua yang hadir menyantap hidangan dengan tenang.
"Karena mengundang 150 orang, hidangannya kurang dan pemilik rumah membeli hidangan yang sama di sekitar Jogonalan untuk disuguhkan kepada tamunya," ujar Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah.
Baca Juga: Keracunan Massal di Klaten, Polisi Periksa Juru Masak
Namun pada Senin 19 Desember 2022 pagi, sejumlah warga merasa tidak enak badan, pusing, mual-mual dan muntah, sebagian juga mengalami diare.
Karena semua yang merasa gejala seperti itu hadir di acara syukuran, maka diduga penyebabnya adalah keracunan hidangan.
"Senin 19 Desember sekitar pukul 14.00 WIB, perangkat desa dan warga sekitar mengantar beberapa warga yang semalam mengikuti kegiatan syukuran untuk periksa karena mengalami pusing, mual dan muntah," ujar dia.
Baca Juga: Mau Liburan Akhir Tahun Kemana? Nih, 63 Objek Wisata di Klaten Siap Sambut Wisatawan
Saat ini, ada 8 warga yang masih dirawat inap di Puskesmas Jogonalan 1, 14 dirawat di RSUD Bagas Waras dan 6 orang menjalani rawat jalan. Kepala Puskesmas Jogonalan 1, dr Parwiyati mengatakan konsisi pasien sudah membaik.
Polisi sudah meminta keterangan sejumlah saksi, antara lain Ketua RW 8 Karangdukuh Taat dan Ketua RT 20 RW 8 Karangdukuh Warsito, tukang masak, korban dan pemilik rumah yang mengadakan syukuran.
Baca Juga: 10 Ucapan Untuk Ibu Tercinta yang Menyentuh Hati di Hari Ibu
"Sampel makanan yang dihidangkan juga sudah diambil untuk dilakukan pengecekan di laboratorium di Yogya. Jadi kepastian penyebab keracunan massal masih menunggu hasil uji lab," kata Iptu Abdillah.
Artikel Terkait
Postingan Lionel Messi di Instagram Pecahkan Rekor!
Akhir Tahun, Bukit Sidoguro Bakal Dibuka Sampai Malam
Puluhan Warga Karangdukuh, Jogonalan Klaten Keracunan
Kecipratan Rp88 Miliar, Alokasi Anggaran Polres Sukoharjo Tahun 2023 Menyusut
Istilah Atapu Viral di Medsos, Apa Sih Artinya?