BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Munculnya kasus penyakit Lumpy Skin Desease (LSD) yang menyerang sapi di Desa Tegalgiri, Kecamatan Nogosari memicu keresahan peternak. Pasalnya, mayoritas warga adalah peternak sapi potong.
“Kami cukup prihatin dengan munculnya penyakit ini,” ujar Kades Tegalgiri, Ngateman, Rabu (21/12).
Apalagi, sebelumnya dia barusan memberikan sosialisasi kepada warganya agar berhati-hati saat membeli sapi.
Baca Juga: Pendaftaran PPK Tenaga Teknis 2022 Dibuka Mulai Hari Ini. Buruan Cek Disini!
Hal ini dimaksudkan sebagai upaya pencegahan masuknya penyakit LSD. Jika membeli sapi, diminta memilih sapi yang memiliki tanda di bagian telinga.
“Sapi yang telah terpasang tanda pada telinga menandakan sapi tersebut sudah divaksin dan sehat.”
Baca Juga: Malang Diguncang Gempa Magnitudo 4,8, Cianjur Magnitudo 2,1
Namun, belakangan malah muncul penyakit LSD yang menginveksi 5 ekor sapi milik warga. Pihaknya langsung melaporkan temuan ini ke UPT Puskeswan Simo guna ditindaklanjuti.
“Di Tegalgiri ini mayoritas warga memiliki sapi, total ada 340 ekor sapi disini.”
Terpisah, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengatakan pihaknya sudah melakukan penanganan terhadap kasus LSD di Kecamatan Nogosari. Sapi-sapi yang terkena LSD telah diobati.
“Kasus sama pernah menyerang ternak sapi di Desa Guwo, Kecamatan Wonosamodro yang beberapa waktu lalu.”
Kondisi sapi sudah kembali sehat setelah diberi obat. Kemudian balai Veteriner Wates juga sudah turun langsung mendatangi lokasi untuk mengambil sampel.
Baca Juga: Pemkab Sukoharjo Larang Pesta Kembang Api di Malam Tahun Baru
Pihaknya juga melakukan vaksinasi terhadap sapi yang ada disekitarnya.
Artikel Terkait
Viral Video KDRT Seorang Ayah Pada Anak dan Istrinya. Pelakunya Petinggi OVO??
Tengah Malam, Pabrik Kaos Dunia & Co Klaten Terbakar
Klub Elkan Baggot Tersingkir dari Ajang Piala FA
Piala AFF 2022: Thailand Gilas Brunei 5-0, Kamboja Pecundangi Pilipina
Viral Bapak Aniaya Anak Sendiri, Ahmad Saroni Desak Kapolda Turun Tangan
Berkaca dari Bom Astana Anyar, BIN Ingatkan Potensi Ancaman Perayaan Natal dan Tahun Baru di Jateng