BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Pemilu 2024 semakin dekat. Bawaslu Boyolali pun turut melakukan persiapan guna melakukan pengawasan. Termasuk pengawasan di media massa maupun media sosial (medsos).
“Keberadaan medsos yang juga menjadi salah satu tempat kampanye politik perlu diawasi pula,” ujar Ketua Bawaslu Boyolali, Taryono.
Ditemui wartawan usai acara Temu Media dengan Stakeholder bertema Peran Media Massa dalam Pengawasan Pemilu Serentak 2024 di aula Kantor Bawaslu, Kamis (22/12), dia menambahkan potensi pelanggaran pemilu masih ditemui. Meski angka pelanggaran terus menurun.
Baca Juga: Ini Daftar Nomor Urut Parpol Peserta Pemilu 2024. Delapan Parpol Gunakan Nomornya Lawas
“Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) kita masuk kategori sedang, kita berkaca dari pemilu sebelumnya. Selama ini potensi kerawanan masih terjadi di daerah Boyolali bagian utara.”
Kordiv Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Kabupaten Boyolali, Rubiyanto, mengakui, medsos dan media massa memang menjadi salah satu media kampanye. Sehingga keberadaannya juga diatur dalam PKPU nomor 33 tahun 2018 yang mengatur tentang kampanye.
"Untuk mengantisipasi potensi polarisasi dampak dari medsos akan dibuat Satgas Siber. Satgas tersebut akan melakukan pengawasan di medsos.”
Baca Juga: Hadapi Pemilu Serentak 2024, Bawaslu Klaten Tangkal Hoax dan SARA
Ketua PWI Surakarta, Anas Syahirul, menambahkan Pemilu 2024 sangat komplek dan rumit. Karena dalam satu tahun, ada dua kali pemilihan. Sehingga, potensi polarisasi ataupun sara dan ujaran kebencian masih ada.
Sehingga diperlukan kolaborasi pengawasan dengan stake holder lainnya. Pada pemilu sebelumnya, polarisasi dipengaruhi oleh calonnya.
“Maka yang harus didengungkan seluruh stakeholder untuk tidak terlarut arus polarisasi. Meskipun luberan polarisasi masih terasa,” ujarnya.**
Artikel Terkait
Usulan Dapil dan Jumlah Kursi Karanganyar untuk Pemilu 2024 Tidak Berubah
Peta Dapil di Wonogiri Sama Dengan Pemilu 2019. Itu Kesepakatan Seluruh Partai
Wonogiri Innovation Award Digelar. Ini Daftar Juaranya
1.330 Personel Gabungan Amankan Nataru di Klaten, 183 Gereja dan Objek Wisata Jadi Prioritas
Libur Nataru, Diprediksi Volume Kendaraan Meningkat 40 Persen. Ini Langkah-Langkah Polres Boyolali