Disnakan Gerak Cepat Atasi Virus LSD yang Serang Ternak Sapi, Siapkan 3.700 Vaksin

- Jumat, 23 Desember 2022 | 12:52 WIB
Sapi milik peternak di Boyolali yang terpapar virus LSD muncul benjolan di tubuhnya.  (SMSolo/Joko Murdowo)
Sapi milik peternak di Boyolali yang terpapar virus LSD muncul benjolan di tubuhnya. (SMSolo/Joko Murdowo)

BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali bergerak cepat guna menangani sapi-sapi milik warga yang terjangkit virus Lumpy Skin Disease (LSD). Sapi yang sakit langsung diobati hingga sembuh.

Selain itu, Disnakan juga menyiapkan vaksin LSD untuk sapi yang sehat. Utamanya untuk sapi di lingkungan sekitar yang terpapar. Hingga saat ini Disnakan sudah memberikan vaksin LSD ke 617 ekor sapi.

“Kita dapat 3.700 dosis vaksin LSD, sudah terdistribusi 617,” ujar Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, Jumat (23/12).

Baca Juga: BMKG Ingatkan Potensi Gelombang Tinggi dan Bencana Hidrometeorologi pada Periode 21-27 Desember 2022

Sedangkan untuk sapi yang terpapar, langsung dilakukan pengobatan. Virus LSD menyebabkan tubuh sapi dipenuhi benjolan sehingga tidak bisa menarik minat pembeli. Lagipula, jika tak diobati, maka kondisi sapi semakin melemah.

Virus LSD ditemukan pertama kali di Pakang, Kecamatan Andong akhir Oktober lalu. Ada 4 ekor sapi yang terjangkit, namun setelah diobati sekarang sudah sembuh semua.”

Baca Juga: Ribuan Liter Minuman Keras Dimusnahkan di Wonogiri

Paparan LSD, lanjut dia, juga ditemukan di Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro. Ada seekor sapi yang terpapar, namun sekarang ini sudah sembuh setelah dilakukan pengobatan. Termasuk benjol-benjol di kulit sapi itu telah hilang.

“Begitu kita temukan, langsung kita obati. Seminggu kemudian kondisinya sudah membaik.”

Terkait jumlah sapi yang terpapar, sejak akhir Oktober 2022 hingga saat ini sudah ditemukan 104 ekor sapi yang terpapar virus LSD. Sapi- sapi itu tersebar di lima kecamatan, yaitu Andong, Wonosegoro, Mojosongo, Boyolali dan Nogosari.

Baca Juga: 17 Jalan Tol Jasa Marga Ini Dibatasi untuk Truk dan Angkutan Barang Saat Nataru

“Dari 104 ekor sapi yang kena, lima diantaranya sudah sembuh total. Lainnya masih dalam proses pengobatan. Yang jelas, belum ditemukan kasus kematian sapi akibat virus LSD ini.”

Menurut dia, meskipun sama-sama disebabkan virus, LSD berbeda dengan PMK. Jika dalam kasus PMK itu cepat menyebar, bahkan dalam satu kendang ada yang kena maka semua sapi di kandang itu bisa kena semua.

Baca Juga: Sapi di Boyolali Diserang LSD, Disnakan Boyolali Lakukan Gerak Cepat

Namun di kasus LSD ini tidak. Penyebaran virus LSD melalui vector, yaitu melalui gigitan serangga, seperti nyamuk, caplak dan lalat. Penyebarannya juga bersifat sporadis.

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Baznas Gulirkan Bantuan ZChicken, Ini Tujuannya

Kamis, 25 Mei 2023 | 08:56 WIB

Tie Rod Patah, Bus Rajawali Terguling ke Ladang

Senin, 22 Mei 2023 | 06:26 WIB
X