SOLO, suaramerdeka-solo.com - Perseteruan Keluarga Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo terus menjadi perbincangan publik.
Geger tersebut kabarnya melibatkan dua kubu yang berseberangan. Yakni kubu Sinuwun Paku Buwono XIII dan Lembaga Dewan Adat (LDA) dikabarkan terlibat bentrok, Jumat (23/12) malam.
Belum jelas bagaimana kronologi dan penyebab gegeran itu terjadi. Namun, saat dikonfirmasi perwakilan dari kedua kubu mengaku bahwa kelompok mereka diserang terlebih dahulu.
Baca Juga: Geger Keraton Solo, Empat Orang Terluka
Wakil Ketua LDA KP. Eddy S Wirabhumi mengatakan ada sejumlah 50 orang yang hendak mengunci seluruh pintu akses ke Sasana Wilapa sekitar pukul 21.00 WIB.
Salah seorang dari kelompok tersebut membawa dan kemudian menodongkan senjata api.
Baca Juga: Sungai Meluap, 40 Rumah di Dagen Karanganyar Kebanjiran
"Yang bertahan hanya beberapa abdi dalem kalu disuruh melawan ya pastinya tidak berani," ujarnya dilansir dari sejumlah sumber.
Menurutnya, pihak LDA yang saat itu tengah berjaga di dalam kawasan Keraton Solo hanya bertahan agar tetap bisa berada di dalam keraton.
Baca Juga: Hujan Deras Guyur Solo Raya, Sejumlah Wilayah di Kota Solo dan Sukoharjo Banjir
"Karena ada aksi pasti ada reaksi Mas Yudistira tadi faktanya digebukin. Tapi setelah itu jika maksud melakukan pembelaan itu saya rasa wajar-wajar saja," ujarnya.
Edi menjelaskan, jika ada oknum lain yang ikut andil dalam perseteruan keluarga inti keraton.
"Ya kami terus mewanti-wanti untuk Jangan ikut-ikut karena ini merupakan masalah keluarga biar diselesaikan oleh keluarga inti," ungkapnya.
Artikel Terkait
Natal dan Tahun Baru, CFD Jalan Lawu Diliburkan
Kerahkan Anjing Pelacak dan Mental Detektor, Polres Wonogiri Sterilisasi Gereja
Wonogiri 'Hattrick' Predikat Kabupaten Terinovatif
Sragen Masuk Lima Besar Innovative Government Award 2022