Terimbas Geger Keraton Solo, Museum Ditutup untuk Wisatawan

- Senin, 26 Desember 2022 | 18:52 WIB
Museum Keraton Solo ditutup untuk umum, Senin (26/12/2022).  (SMSolo/Agustinus Ariawan)
Museum Keraton Solo ditutup untuk umum, Senin (26/12/2022). (SMSolo/Agustinus Ariawan)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Konflik internal di Keraton Solo yang diwarnai penyerangan terhadap abdi dalem pada akhir pekan lalu, berimbas terhadap aktivitas pariwisata di lokasi tersebut.

Museum Keraton ditutup untuk wisatawan, karena situasi dinilai belum sepenuhnya aman.

“Penutupan dimulai sehari sejak kejadian itu (Sabtu), sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” ungkap Kepala Museum Keraton Solo, KRA Dany Nur Adiningrat, Senin (26/12/2022).

Baca Juga: Geger Keraton Solo, Empat Orang Terluka

Menurut Dany, terdapat sejumlah pemicu berkait penutupan museum tersebut. Di antaranya adalah keamanan wilayah Keraton dan trauma yang dialami abdi dalem.

“Kalau ditanya apakah penutupan museum ini berdampak terhadap pariwisata Keraton, ya sangat berdampak. Termasuk acara kirab prajurit Keraton setiap akhir pekan juga terganggu, karena ada salah satu prajurit yang kena (jadi korban). Mereka tidak mau melaksanakan itu karena merasa belum aman.”

Selama ini, tak sedikit pengunjung memanfaatkan koleksi Museum Keraton untuk kepentingan wisata edukasi maupun penelitian sejarah dan budaya.

Baca Juga: Geger Keraton Solo: Polisi Berjaga, Masing-masing Kubu Ada yang Terluka

“Kalau musim liburan seperti ini, pengunjungnya berkisar 500 orang setiap hari,” kata Dany.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta itu tak menampik adanya kerugian atas penutupan museum tersebut.

“Tapi kami tak pernah menghitung kerugian materiil. Yang terbesar adalah kerugian immateriilnya, karena masyarakat tidak bisa melihat museum, pariwisata terdampak, abdi dalem kami trauma, urusan mahasiswa magang dan penelitian terganggu, dan sebagainya,” urai dia.

Baca Juga: Geger Keraton Solo, Seorang Personel Diperiksa. Polisi Tegaskan Tidak Ada Penodongan

Penutupan museum itu disesalkan Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Teguh Prakosa.

“Ini bisa merugikan wisatawan yang sedang berlibur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Solo. Saya berharap persoalan internal Keraton Surakarta bisa diselesaikan, supaya tidak berdampak kepada warga lain,” katanya.**

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X