Sebabkan Banjir, Bangunan Di Atas Sungai Cokrokembang, Klaten Dibongkar

- Rabu, 28 Desember 2022 | 12:27 WIB
Sebuah alat berat didatangkan untuk membongkar bangunan di atas sungai di Cokrokembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten. (SMSolo/dok)
Sebuah alat berat didatangkan untuk membongkar bangunan di atas sungai di Cokrokembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten. (SMSolo/dok)

KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Pemerintah Desa Daleman bersama warga Dukuh Cokrokembang, Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Klaten membongkar bangunan permanen yang dibangun di atas aliran sungai, Rabu 28 Desember 2022.

Bangunan berukuran sekitar 15 x 4 meter milik Sunarwan warga RT 19 RW 6 Desa Daleman itu dibangun di atas sungai.

Akibatnya, saat terjadi curah hujan tinggi, Jumat 23 Desember 2022 lalu, aliran air tersumbat dan menyebabkan banjir.

Baca Juga: Lantik Kades Terpilih Hasil Pilkades Serentak, Ini Pesan Bupati Sukoharjo pada Para Istri Kades

"Jumat lalu, arus air tersumbat sampah yang tersangkut di bangunan itu, sehingga terjadi banjir di pemukiman warga. Sampai-sampai air masuk ke kamar warga, akhirnya warga sepakat agar bangunan itu dibongkar,’’ kata Ketua RT 19 Desa Daleman, Sukoyo.

Untuk melakukan pembongkaran, pemerintah desa mendatangkan alat berat dari Waduk Cengklik, Boyolali, Rabu 28 Desember 2022 pagi. Bangunan permanen terdiri atas lantai cor beton di atas sungai, dan dinding batu bata.

Baca Juga: Sebut Tragedi Kanjuruhan Bukan Pelanggaran HAM Berat, Ini Pembelaan Mahfud MD

"Hari ini, kami melakukan eksekusi lahan yang bikin banjir, mudah-mudahan ke depan tidak banjir lagi. Saya pinjam bego dari kulon waduk Cengklik agar pekerjaan cepat,’’ kata Sukoyo di sela-sela pembongkaran bangunan.

Menurutnya, bangunan itu baru didirikan sekitar 2 bulan lalu. Sebenarnya, pemerintah desa sudah memperingatkan bahwa tidak boleh mendirikan bangunan di atas sungai, tapi pemiliknya tetap nekat.

Baca Juga: Waspada! Banyak Lubang Menganga di Jalan Raya Jogja-Solo

"Waktu itu sudah diperingatkan oleh pemerintah Desa Daleman, tapi tetap nekat. Dia bilang, nanti kalau menyebabkan banjir dibongkar. Pasca banjir, pemerintah desa dan RT mendatangi pemilik minta bangunan dibongkar,’’ imbuh Sukoyo.

Ternyata sang pemilih tidak mau membongkar bangunan itu sendiri, sehingga pemerintah desa yang melakukannya. Sebenarnya, sudah diupayakan meminjam alat berat dari BBWS Bengawan Solo, namun butuh waktu.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Wilayah-wilayah Ini Perlu Waspada Potensi Cuaca Ekstrem pada 28 Desember 2022

"Prinsip saya lebih cepat lebih baik, nek menunggu pinjaman kelamaan maka kita datangkan sendiri karena curah hujan yang tinggi masih terus terjadi. Kami khawatir kembali terjadi banjir lagi,’’ ujar Sukoyo.

Danang Heri Subiyantoro warga Daleman yang juga Ketua Yayasan Sungai Lestari Indonesia mengatakan, warga sepakat membongkar bangunan karena telah menyebabkan banjir dan sesuai aturan dilarang mendirikan bangunan di atas sungai.

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stunting di Klaten Urutan 11 Terendah di Jateng

Jumat, 26 Mei 2023 | 06:00 WIB
X