SEMARANG, suaramerdeka-solo.com - Perseteruan internal di Keraton Kasunanan Surakarta atau Keraton Solo, antara kubu SISKS Pakubuwono (PB) XIII dan Lembaga Dewan Adat (LDA), menurut Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mestinya tak berlanjut dengan saling melapor.
Konflik yang telah lama terjadi, lanjut dia, seharus dapat diselesaikan melalui restorative justice.
"Bukan zamannya lagi saling melapor yang justru membuat kondisi Keraton tidak bagus," kata Kapolda dalam konferensi pers akhir tahun 2022 di Gedung Borobudur Mapolda Jateng, Kamis (29/12/2022).
Baca Juga: Geger Keraton Solo, Empat Orang Terluka
Keraton Solo merupakan cagar budaya dengan nilai luhur di dalamnya, sehingga harus dijaga dan dipelihara.
Menrutnya, konflik internal tidak bisa dicampuri aparat penegak hukum. Pihaknya bersifat sebagai mediator, mengamankan dan fasilitator sejak 10 tahun lalu.
"Terkait konflik di Keraton, Kapolresta sudah saya arahkan. Kemarin semuanya sudah saya kumpulin, sebisanya dilakukan restorative juctice," tandasnya.
Baca Juga: Geger Keraton Solo: Polisi Berjaga, Masing-masing Kubu Ada yang Terluka
Salah satu upaya kepolisian mendamaikan, dengan mengundang kedua belah pihak untuk mediasi. Namun hal itu belum berlangsung, sehubungan ada satu pihak yang kabarnya menolak mediasi. Alasannya sudah mengacu dalam perjanjian damai kedua kubu pada tahun 2017.
Perihal dugaan terjadi penodongan senjata api dari oknum petugas, Kapolda menyatakan, salah seorang anggotanya yang saat itu berjaga, sudah diperiksa.
Hasilnya pemeriksaan secara umum, tidak ada tindakan penodongan. Anggota Polri yang berjaga di lokasi itu atas permintaan dari Keraton.
Baca Juga: Geger Keraton Solo, Ganjar: Lebih Baik Keluarga Rembugan Bareng
"Saat berjaga, anggota kita yang dibekali senjata pendek, tiba-tiba senjatanya jatuh. Pada saat diambil, timbul percekcokan kedua kubu.
''Anggota yang bersangkutan mencoba mendorong dari salah satu kubu agar tidak terjadi gesekan. Kesannya, itu menodong. Ya ini yang saya luruskan, jadi jelas memang tidak ada penodongan," tegas Kapolda.**
Artikel Terkait
Tak Mau Asal Intervensi Geger Keraton Solo, Gibran: Kita Cuma Tukang
Terimbas Geger Keraton Solo, Museum Ditutup untuk Wisatawan
Buntut Geger Keraton Solo, Kedua Kubu Saling Mengadu ke Polisi
Sempat Ditutup Dampak Geger Dua kubu di Keraton, Akhirnya Wisata Keraton Solo Dibuka Kembali
Geger Suami Berzina dengan Ibu Mertuanya, Ternyata Sebelum jadi Menantu Sering Berhubungan Badan