Diprakarsai Seno Kusumoarjo, Boyolali Bangun Masjid Gedhe di Lahan Bekas Terminal Bus

- Senin, 2 Januari 2023 | 13:17 WIB
Bupati M Said Hidayat secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Gedhe di bekas terminal bus Sunggingan, Boyolali, Senin (2/1).  (SMSolo/Joko Murdowo)
Bupati M Said Hidayat secara simbolis melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Gedhe di bekas terminal bus Sunggingan, Boyolali, Senin (2/1). (SMSolo/Joko Murdowo)

BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Sudah memiliki Masjid Agung dan Masjid Ageng, Boyolali membangun lagi masjid baru. Masjid baru bernama Masjid Gedhe itu dibangun di bekas Terminal Bus Sunggingan, Boyolali Kota.

Menandai pembangunannya, dilakukan peletakan batu pertama oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat, Senin (2/1).

Acara tersebut dihadiri sesepuh masyarakat Boyolali, Seno Kusumoarjo yang juga pemrakarsa pembangunan Masjid Gedhe. Hadir pula, Wabup Wahyu Irawan, jajaran Forkopimda dan undangan lainnya.

Baca Juga: Dibangun di Bekas Terminal Bus, Boyolali Bakal Miliki Masjid Gede Bernuansa Joglo Jawa

Bupati mengatakan, Masjid Gedhe tak hanya digunakan untuk sholat. Namun sekaligus sebagai ikonik Boyolali. Pasalnya, masjid tersebut dibangun dengan bentuk joglo Jawa.

“Semua bangunan menggunakan kayu jati kualitas nomor 1. Masjid ini nantinya juga sebagai ikon serta tempat wisata religi,” katanya.

Seno Kusumoarjo menambahkan, bentuk bangunan masjid sudah dipikirkan sejak lama. Demikian pula bahan bangunan, utamanya kayu jati, sudah dipersiapkan sejak setahun sebelumnya. Pihaknya optimistis, pembangunan masjid bakal berjalan lancar.

Baca Juga: Sudah Diresmikan Jokowi, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Masih Tertutup untuk Umum. Ini Alasannya

“Kami membuka kesempatan kepada masyarakat yang mau turut menyumbang bahan bangunan atau dana. Namun kalaupun tidak ada, juga tidak masalah karena sudah ada pihak yang akan membiayai pembangunan masjid hingga tuntas. Kami siap, toh selama ini tak ada pembangunan masjid yang mangkrak,” ujarnya.

Sekda Boyolali, Masruri menambahkan, Masjid Gedhe dibangun di lahan seluas 1,1 hektare. Ada pun bangunan masjid luasnya 1.984 meter persegi dengan bangunan utama 944 meter persegi dan serambi 358 meter persegi.

“Pelataran luasnya 2.650 meter persegi. Kapasitas masjid mampu menampung 2.600 orang, termasuk serambi. Anggaran sementara, tak termasuk fasilitas pendukung, Rp 50 miliar,” ungkapnya.

Baca Juga: Belum Dibuka Usai Diresmikan Jokowi, Masjid Raya Sheikh Zayed Jadi Lokasi Swafoto Favorit

Konstruksi bangunan semua menggunakan kayu jati. Hanya bagian sisi barat saja yang menggunakan tembok. Bangunan masjid memiliki 8 buah tiang utama masing-masing berukuran panjang 8 meter dari kayu jati utuh berdiameter 60 cm.

Tinggi masjid keseluruhan 14 meter, namun desain kubah masih dibahas. Juga ada menara setinggi 17 meter dengan desain gabungan Kudus dan Demak. Dijadwalkan bangunan utama masjid selesai tahun 2023 ini.

“Menyusul bangunan pendukung seperti Kantor MUI, gudang dan bangunan lain. Sebelumnya sudah dilakukan penataan lahan dengan dana APBD sebesar Rp 5 miliar,” jelasnya.**

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Baznas Gulirkan Bantuan ZChicken, Ini Tujuannya

Kamis, 25 Mei 2023 | 08:56 WIB

Tie Rod Patah, Bus Rajawali Terguling ke Ladang

Senin, 22 Mei 2023 | 06:26 WIB
X