KLATEN, suaramerdeka-solo.com – Alun-alun Kota Klaten baru selesai direvitalisasi senilai Rp7 miliar lebih dari APBD Klaten tahun 2022. Tujuannya tentu saja untuk mempercantik alun-alun.
Bila dilihat sekilas, penampilan alun-alun di pusat kota Klaten itu memang indah dan bersih. Namun begitu dilihat dari dekat, ternyata akan terlihat bila pekerjaan ornamen tidak dikerjakan dengan rapi.
Tidak rapinya penggarapan ornamen membuat Wakil Bupati Klaten Yoga Hardaya merasa kecewa.
Baca Juga: Tersandung Izin Atasan, Satu PPK di Wonogiri Gagal Dilantik. Satu PPK Bergelar Doktor
"Setelah saya lihat dari dekat pekerjaannya tidak rapi, terutama pada ornamen merah putih,’’ ujar Yoga Hardaya.
Kekecewaan itu diungkapkan Wakil Bupati usai memeriksa setiap sudut alun-alun Kota Klaten dengan didampingi Kepala Dinas Perwaskim Pramana Agus Wijanarka, Rabu 4 Desember 2022 siang.
Baca Juga: Jelang Semifinal Piala AFF, Ini Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Vietnam
Menurutnya, pekerjaan berbagai ornamen dari bahan akrilik berangka besi yang sangat tidak rapi. Dia menunjukkan ornamen berbentuk mirip gunungan wayang berwarna merah putih.
Sambungannya tidak rapi, sampai terlihat beberapa bagian terbuka. Bahkan ada bagian yang terkelupas sehingga tidak sedap dipandang mata. Terkesan dikerjakan secara asal-asalan, bukan oleh tenaga profesional.
"Mungkin ini disebabkan karena lelang proyek menjadi satu. Seharusnya untuk pekerjaan ornamen dikerjakan orang yang memang ahli di bidangnya. Ini hasilnya mengecewakan,’’ ujar Wakil Bupati.
Dia berharap asa solusi, mengingat revitalisasi Alun-alun Klaten memakan biaya yang tidak sedikit dari APBD Klaten. Revitalisasi dilakukan untuk masyarakat, jadi sebaiknya tidak membuat masyarakat kecewa dengan hasilnya. **
Artikel Terkait
Masih Ditutup Seng, Bupati Klaten Minta Revitalisasi Alun-alun Dikebut untuk Perayaan Tahun Baru
Bupati Sukoharjo Keberatan Lahan Pertaniannya Diterjang Tol Lingkar Timur Selatan Solo
Dilantik, PPK Pemilu 2024 di Sukoharjo Didominasi Anak Muda
Kabar Duka. Ibu yang Digugat Anak di Guwokajen Boyolali, Meninggal Dunia
Puting Beliung Terjang Desa Kuwiran, Banyudono, Belasan Rumah Rusak
Damaikan Dua Kubu yang Berkonflik, Gibran Undang Raja Keraton Solo dan LDA Makan Siang di Loji Gandrung