SOLO, suaramerdeka-solo.com - Dua kubu yang bertikai di Keraton Solo, Lembaga Dewan Adat (LDA) dan raja PB XIII Hangabehi, telah berdamai.
Perdamaian itu diawali dengan pertemuan Ketua LDA, GKR Wandansari Koes Moertiyah, dengan PB XIII Hangabehi di Keraton Solo pada Selasa (3/1/2022) dan dipertegas dengan kehadiran mereka dalam santap siang bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di Loji Gandrung Solo, Rabu (4/1/2023).
Usai menjamu makan siang, Gibran, PB XIII Hangabehi dan kerabat keraton lain menggelar pertemuan tertutup di lokasi yang sama.
“Tadi juga disampaikan beberapa keinginan wali kota, terkait pembenahan kawasan Keraton Solo. Ini pastinya akan bersinergi dengan keraton. Kami juga mengusulkan secepatnya dibentuk tim kecil, untuk menyiapkan apa saja yang akan direvitalisasi,” beber GKR Wandansari atau Gusti Moeng, tentang topik pembicaraan dalam pertemuan tersebut.
Permaisuri PB XIII Hangabehi, GKR Pakubuwana, juga meminta agar rencana revitalisasi itu bisa direalisasikan secepatnya.
“Sinuhun (raja) menunggu Pemkot, dalam hal ini Wali Kota, untuk pembangunan keraton. Sumangga, dawuh Sinuhun dipun wiwiti (silakan, kata raja silakan dimulai),” kata dia.
Sementara itu Gibran menuturkan, rencana revitalisasi itu akan digodok oleh tim khusus. Ia juga memastikan jika anggaran revitalisasi telah tersedia.
“APBN sudah diketok, APBD dan CSR sudah dikunci. Nanti prosesnya akan melibatkan semua keluarga besar dan para ahli,” jelas Gibran.**
Artikel Terkait
Geger Keraton Solo: Polisi Berjaga, Masing-masing Kubu Ada yang Terluka
Geger Keraton Solo, Seorang Personel Diperiksa. Polisi Tegaskan Tidak Ada Penodongan
Tak Mau Asal Intervensi Geger Keraton Solo, Gibran: Kita Cuma Tukang
Terimbas Geger Keraton Solo, Museum Ditutup untuk Wisatawan
Buntut Geger Keraton Solo, Kedua Kubu Saling Mengadu ke Polisi
Geger Keraton Solo, Kapolda Jateng Tegaskan Tidak Ada Penodongan