Salat Dzuhur di Masjid, Ngadiyo Wafat Saat Bersujud

- Kamis, 5 Januari 2023 | 18:11 WIB
Petugas medis memeriksa jenazah Ngadiyo, yang meninggal saat salat di Masjid Tholib Asy Syukur di Dukuh Nangsri Lor, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Kamis (5/1).  (SMSolo/dok)
Petugas medis memeriksa jenazah Ngadiyo, yang meninggal saat salat di Masjid Tholib Asy Syukur di Dukuh Nangsri Lor, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Kamis (5/1). (SMSolo/dok)

KARANGANYAR, suaramerdeka-solo.com - Ngadiyo, warga Dusun Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen, meninggal mendadak saat sedang salat dzuhur di Masjid Tholib Asy Syukur di Dukuh Nangsri Lor, Desa Nangsri, Kecamatan Kebakkramat, Kamis (5/1).

Pria 48 tahun itu meninggal dalam posisi bersujud. Diduga, pria yang bekerja sebagai buruh tani itu meninggal karena sakitnya kambuh. Yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit hipertensi dan stroke.

Kapolsek Kebakkramat AKP Ridhwan mengatakan, korban datang ke Desa Nangsri bersama tiga kawannya sesama buruh tani, untuk menggarap area persawahan di Dukuh Nangsri Lor.

Baca Juga: Wow! Potret Keindahan Jalur Jalan Lintas Selatan Gunung Kidul Bikin Terpana

"Siang saat waktu dzuhur, korban dan rekannya melaksanakan salat di Masjid Tholib Asy Syukur. Salah satu saksi, Sudakir (58), heran saat melihat korban sujud lama dan tidak segera bangun," jelasnya.

Saat didekati dan dipanggil namanya, korban tidak bereaksi. Sudakir lalu memegang tubuh korban. Tiba-tiba, tubuh korban terjatuh.

Baca Juga: Fortuner dan Dua Motor Ikut Terbakar, Inafis Olah TKP Bengkel Audio dan Sparepart Mobil di Boyolali

Saksi Sudakir dan Supono (64) yang mengetahui hal itu, kemudian menelentangkan tubuh korban. Namun korban sudah tidak bernafas. Kejadian itu kemudian disampaikan ke Babinkamtibmas setempat dan dilaporkan ke Polsek Kebakkramat.

"Dari pemeriksaan tubuh korban oleh petugas medis dari Puskesmas Kebakkramat, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. Korban meninggal, diduga karena penyakit hipertensi dan stroke-nya kambuh," jelasnya.

Baca Juga: Sudah Berkurang 300 Hektare, Bupati Klaten Ogah Sawah Klaten untuk Tol Lingkar Solo

Jenazah korban selanjutnya diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan. "Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi terhadap jenazah korban," imbuh Kapolsek. **

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X