Anak Pedagang Sapu Lidi Curhat ke Gibran Kalau Ibunya Dilarang Naik BST, Ini Penjelasan Dirut PT BST Solo

- Rabu, 11 Januari 2023 | 13:38 WIB
Penumpang menaiki bus Batik Solo Trans (BST). Seorang warganet mempertanyakan pedagang sapu lidi tak boleh naik BST pada Gibran. (SMSolo/Yomas Times)
Penumpang menaiki bus Batik Solo Trans (BST). Seorang warganet mempertanyakan pedagang sapu lidi tak boleh naik BST pada Gibran. (SMSolo/Yomas Times)

SOLO, suaramerdeka-solo.com - Pengguna akun Twitter @sambhokgie curhat ke Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Lewat cuitannya, ia menyoal kru bus Batik Solo Trans (BST) yang melarang ibunya untuk naik bus kota tersebut.

Dalam unggahannya yang ditautkan ke akun Twitter milik Gibran, @gibran_tweet, pengguna akun @sambhokgie mengeluh jika ibunya yang bekerja sebagai pedagang sapu lidi tidak diizinkan naik bus BST dengan membawa barang dagangan.

Baca Juga: Wow, Serunya Menikmati River Tubing di Sungai Pusur Klaten

Manajemen PT Bengawan Solo Trans (BST) selaku operator bus BST angkat bicara soal masalah ini.

“Tidak ada larangan bagi pedagang untuk membawa barang dagangan mereka ke dalam bus BST. Di Koridor 3 banyak juga pedagang yang membawa barang-barang mereka naik BST,” tegas Dirut PT BST, Mulyono, saat dikonfirmasi suaramerdeka-solo.com, Rabu (11/1/2023).

Baca Juga: Ibunya Pedagang Sapu Lidi Dilarang Naik BST, Ini Curhatan Netizen pada Gibran

Meski demikian Mulyono menekankan agar para pedagang memperhatikan isi dan jumlah barang bawaan mereka.

Baca Juga: Papua Sempat Panas Pasca Penangkapan Lukas Enembe. Jokowi: Hormati Proses Hukum

“Prinsipnya jangan sampai mengganggu kenyamanan penumpang lain. Kalau bawa barang terlalu besar atau berbau tajam seperti ayam atau durian, ya biasanya kru bus tidak mengizinkan mereka naik. Demikian juga kalau jam-jam padat penumpang.”

Soal kasus larangan pedagang sapu lidi naik BST membawa dagangan yang dikeluhkan @sambhokie, Mulyono mengaku tak bisa memastikan duduk persoalannya.

Baca Juga: Ternyata, Hidung Venna Melinda Berdarah Gara-Gara Ini

“Bisa saja saat itu bus sedang penuh penumpang. Jadi kru melarang yang bersangkutan untuk naik,” jelas dia.

Namun larangan tersebut tidak berlaku sepanjang waktu.

“Biasanya kru meminta penumpang itu untuk naik bus berikutnya, yang lebih longgar. Karena itu tadi, prinsipnya jangan sampai mengganggu kenyamanan penumpang lain,” terang Mulyono.

Halaman:

Editor: Heru Susilo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

13 Pengacara Bambang Tri Mulyono Mundur

Selasa, 21 Maret 2023 | 15:44 WIB

Jelang Pemilu, PKB Solo Siapkan 150 Hacker Muda

Selasa, 7 Maret 2023 | 14:56 WIB
X