BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Sebuah prasasti ditemukan pada ekskavasi tahap ketiga situs Candi Watu Genuk di Desa Kragilan Kecamatan Mojosongo, Boyolali.
Batu bertulis tersebut selanjutnya dibawa ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng guna dikaji lebih lanjut.
Prasasti tersebut ditemukan tim Boyolali Heritage Society (BHS). Prasasti memiliki ukuran panjang 60 cm, lebar 33 cm dan ketebalan antara 14-18 cm.
Baca Juga: Dukung Pengembangan Candi Watugenuk, Pemdes Kragilan Boyolali Siap Bangun Jalan Masuk
“Ini adalah temuan yang sangat penting. Prasasti itu ditemukan Selasa (10/1),” ungkap Pamong Budaya Ahli Muda, BPCB Jateng, Eri Budiarto, Rabu (11/1).
Kendati demikian, pihaknya belum bisa menjelaskan arti tulisan dalam prasasti tersebut. Diperkirakan tulisan menggunakan huruf Jawa Kuno dan bahasa Sansekerta. Diharapkan, tulisan dalam prasasti tersebut bisa mengungkap keberadaan candi peninggalan abad 8 – 9 Masehi itu.
“Karena sangat jarang bangunan candi ada temuan prasastinya. Tapi di Situs Watugenuk ini, Alhamdulillah ada prasasti yang semoga bisa mengungkap latar belakang dari situs ini.”
Baca Juga: Watu Nganten, Pintu Gerbang Situs Candi Watugenuk
Eri Budiarto menjelaskan, prasasti tersebut merupakan salah satu tubuh bangunan candi perwara. Dengan demikian, jika dilakukan rekonstruksi akan dikembalikan sesuai aslinya.
“Prasasti tidak menunjukan angka tahun. Tetapi, ketika sudah terbaca biasanya tidak dituliskan dalam angka, namun ditulis dalam sengkalan,” tuturnya.
Terkait ekskavasi tahap ketiga, mulai tampak sudut-sudut bangunan candi perwara. Pada ekskavasi sebelumnya, belum semua lapisan tanah dikupas. Ekskavasi itu juga mencari ketinggian batas tanah permukaan asli pada saat situs tersebut didirikan.
Baca Juga: Status Tanah Tempat Candi Watugenuk Ternyata Milik Negara
Tinggi candi belum bisa diprediksi, karena harus dilakukan kajian lebih lanjut. Jika hasilnya ada rekomendasi untuk dipugar atau direstorasi, maka bisa dilanjutkan dengan studi teknis arkeologis.
“Dari situ bentuk penggambarannya akan direkonstruksi. Baru bisa dilakulan pemugaran. Situs Watugenuk sangat potensial untuk dipugar,” kata Eri.
Pamong Budaya, Bidang Kebudayaan, Disdikbud Boyolali, Sumarjo menambahkan, ekskavasi tahap ketiga dilakukan dengan menggandeng pihak ketiga dengan pendampingan BPCB Jateng. Dana ekskavasi diambilkan dari APBD 2022.
Artikel Terkait
Misteri Melingkupi Candi Watugenuk, Dipercaya hingga Kini
Watugentong, Penanda Candi Watugenuk Masih Dilestarikan
Agar Tak Kalah Bersaing, Rp 6 Miliar Digelontorkan untuk Kembangkan OMAC Klaten
Tengah Malam Masukkan Santriwati ke Kamar Khusus, Pengasuh Ponpes di Jember Dilaporkan Istrinya ke Polisi
Proliga 2023: Pertamina Fastron Tantang Juara Bertahan Bank bjb Tandamata di Purwokerto
Meski Ibunya sudah Meninggal, Sang Anak Tetap Lanjutkan Gugatan Soal Warisan Tanah di Guwokajen, Boyolali