USAID IUWASH Tangguh Kerja Sama Tingkatkan Layanan Air Minum di Sragen

Sragen, suaramerdeka-solo.com - Perilaku hidup sehat, serta kebutuhan air minum yang aman kosnsumsi dan sanitasi aman, menjadi dambaan masyarakat.

Untuk mewujudkan hal itu, USAID bekerja sama dengan Pemkab Sragen menggelar sosialisasi dan workshop di Balai Desa Sidoharjo Makmur, Sragen, Kamis (12/1).

Kepala Desa Sidoharjo Titik Saptawati mengatakan, pelangan air minum di desanya dilayani oleh dua Pamsimas serta PDAM.

Baca Juga: Empat Titik Pompa Hidram TNI Manunggal Air Tekan Problem Air di Sragen

''Warga belum tahu apakah air layanan itu layak minum. Karena warga masih memakai air gunung untuk keperluan memasak dan minum,'' terang Kades Titik Saptawati.

Hadir Camat Sidoharjo Agus Tri Pranoto serta perwakilan dari Kantor Bappeda dan Litbang, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup dan Disperkimtaru Sragen.

Edy Triyanto dari USAID Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH) Tangguh memaparkan, program Kerja Sama untuk meningkatkan Layanan Air Minum dan sanitasi aman.

Baca Juga: Tahun 2023 Tahun Kelinci Air, Apa Makna Bagaimana Ramalan Keberutungannya?

''Tujuan program USAID IUWASH Tangguh untuk membantu pemerintah untuk Layanan Air Minum dan sanitasi pada tingkat aman,'' tutur Edy Triyanto, mewakili Jefry Budiman, Regional Manager USAID IUWASH Tangguh Jawa Tengah.

Menurutnya, sektor itu menjadi penting, karena tahun 2045 Indonesia diprediksi menjadi empat negara besar di dunia.

''Tidak ada satu pun negara maju di dunia dengan layanan air dan sanitasi yang buruk,'' ungkapnya.

Baca Juga: Proliga 2023: Gulingkan Bank bjb, Pertamina Fastron Ambil Alih Posisi Puncak

Menurutnya, USAID bermitra dengan 38 kabupaten/kota di 10 provinsi. Di Jawa Tengah, dari 35 kabupaten/kota, USAID bermitra dengan delapan kabupaten/kota, di antaranya dengan Sragen.

Dipilihnya Sragen atas rekomendasi Bappenas. Program Kerja Sama pendampingan di Sragen dilakukan di Desa Sambirejo Kecamatan Plupuh dan di Desa Sidoharjo Kecamatan Sidoharjo, Sragen. Kerjasama tanpa nota kesepahaman itu digalang selama lima tahun.**