Menyebut Jokowi Adalah Fir'aun, Aktivis 98 Bongkar Siapa Cak Nun dan Diminta Jujur. Ini Katanya

suaramerdeka-solo.com - Dalam beberapa hari terakhir nama Cak Nun masih jadi perbincangan publik pasca mengatakan Jokowi adalah Fir'aun.

Cak Nun yang mengaku kesambet, memang sudah meminta maaf meskipun tidak menyebut nama Presiden Jokowi, tetapi sebagian publik masih berang.

Salah satu Aktivis 98 Wowok Hesti Prabowo memblejeti dan bongkar siapa Cak Nun. Dilansir dari chanel YouTube Jejak Kata, budayawan Aktivis 98 Wowok Hesti Prabowo mengaku hanya bisa tertawa dan minta Cak Nun jujur.

Baca Juga: Shio-shio Ini Disebut Tidak Beruntung atau Ciong Tahun Ini, Bagaimana Cara Menolaknya?

"Kalau dengar omongan Cak Nun cuma bsia ketawa. Malu enggak Cak Nun omong begitu? Mungkin generasi millenial tidak tahu siaa Cak Nun. Kok sampai ngomong Jokowi kaya Fir'aun," kata Wowok.

Menurut Wowok, Fir'aun itu raja yang kejam dan bengis.

Baca Juga: Tanggapi Tuntutan 12 Tahun untuk Richard Eliezer Reza Indragiri: Antiklimaks itu Kian Dekat

"Apakah seperti itu? Kemudian Fira'un mana, maaf ya antara Jokowi katanya dengan Suharto? Kau jawab Cak. Fir'aun endi antara Jokowi karo Suharto? Jujur cak mgomong yang sebenarnya," pinta Wowok.

Bahkan Wowok menyatakan Cak Nun bagian dari Suharto dan sudah terkenal di kalangan Aktivis 98. Cak Nun juga bukan pengkritik Suharto.

Baca Juga: Sebut Presiden Jokowi Firaun, Cak Nun Minta Maaf dan Mengaku Kesambet!

"Aja lali lo, Cak Nun itu bukan pengkritik Suharto. Jauh dari pengkritik Suharto. Kalau di kalangan Aktivis 98 sudah terkenal itu. Rata-rata aktivis yang bener-bener ya, menjauhi Cak Nun kala itu."

Karena Cak Nun dekat dengan Suharto?

Baca Juga: Ada Brigjen Dikabarkan Gerilya untuk Ferdy Sambo Agar Bebas, Mahfud MD: Mayjen Saya Banyak

"Bukan hanya deket, oceh-ocehannya Suharto. Seolah-olah ngritik seolah olah ini, tapi pesenan. Dia hanya ngritik selevel mentri, ga berani nyentuh Suharto, itu Cak Nun," beber Wowok.

Terkait dengan omongan Cak Nun pemilu sudah diatur dan sudah ada hasilnya, Wowok mempertanyakan di zaman Orde Baru.