Diskusi Budaya, Wawali Kota Solo: Usut Tuntas Perusakan Benda Cagar Budaya

- Minggu, 29 Januari 2023 | 13:25 WIB
Diskusi budaya Forum Budaya Mataram (FBM) di Aula Universitas Dharma (Undha) AUB Kota Solo, Sabtu (28/1).  (SMSolo/Sri Hartanto)
Diskusi budaya Forum Budaya Mataram (FBM) di Aula Universitas Dharma (Undha) AUB Kota Solo, Sabtu (28/1). (SMSolo/Sri Hartanto)

Solo, suaramerdeka-Solo.com - Cukup banyak benda Solo.suaramerdeka.com/tag/cagar-budaya">cagar budaya (BCB) yang Beralih Fungsi dan dirusak menjadi bangunan modern. Hal itu membuat keprihatinan berbagai pihak, termasuk Wakil Wali Kota (Wawali) Solo, Teguh Prakosa.

Teguh menyebut, perlunya pengusutan tuntas pelanggaran hukum tersebut, serta mengembalikan BCB sebagai peninggalan sejarah yang tidak ternilai harganya.

Hal itu dia kemukakan dalam mencermati berbagai kasus perusakan dan alih fungsi BCB, termasuk pembongkaran Pendapa Kepatihan Mangkunegaran tanpa izin, yang kini jadi sorotan tajam publik.

Baca Juga: Tanpa Izin Pemkot, Cagar Budaya Pendapa Kepatihan Mangkunegaran Solo Dibongkar

"Kasus tersebut harus diusut tuntas sesuai ketentuan hukum. Pada sisi lain, para budayawan, pemerhati seni budaya punya andil besar untuk menanyakan pelaku perusakan, agar mengembalikan sesuai fungsi semula," kata Teguh di sela diskusi Forum Budaya Mataram (FBM) di Aula Universitas Dharma (Undha) AUB, Kota Solo, Sabtu (28/1).

Dia menambahkan, Kota Solo menjadi pusat kebudayaan Mataram kedua atau Mataram Islam. Pelestarian budaya menjadi salah satu visi dan misi kota, karena itu bangunan bersejarah itu bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya.

Meski sebagai pejabat negara, Teguh mengkritisi, peran pemerintah saat ini belum 100 persen menjalankan amanat dari undang-undang terkait pelestarian Solo.suaramerdeka.com/tag/cagar-budaya">cagar budaya.

Baca Juga: Cagar Budaya Pendapa Kepatihan Mangkunegaran Solo Dibongkar, Ini Kata Mangkunegara X

Di sisi lain, sudah banyak bangunan maupun benda Solo.suaramerdeka.com/tag/cagar-budaya">cagar budaya yang beralih kepemilikan. Entah dijual oleh pemilik secara langsung maupun kepada anak cucu mereka.

"Nah, ini kan jadi susah. Sudah turun temurun. Di satu sisi terbentur masalah anggaran, di sisi lain juga sudah berpindah kepemilikan. Padahal ini merupakan rekam jejak dari sejarah Bangsa Indonesia yang dulu merupakan sebuah kerajaan," jelas Teguh.

Terkait anggaran untuk membentengi bangunan Solo.suaramerdeka.com/tag/cagar-budaya">cagar budaya agar tetap dilestarikan, Teguh menegaskan nilainya sangat tinggi.

Baca Juga: Jejak Sejarah BCB Pendapa Kepatihan Mangkunegaran Solo yang Kini Rata dengan Tanah

Dia mencontohkan revitalisasi Taman Pracima di Pura Mangkunegaran yang menghabiskan miliaran rupiah. Sedangkan, jika bicara tentang Keraton Solo bisa mencapai triliunan rupiah.

"Sebab wilayah Keraton Solo mencapai Laweyan sampai Jembatan Mojo. Hitung sendiri itu sampai berapa biayanya," ujar Teguh itu.

Ketua Forum Budaya Mataram (FBM), Dr BRM Kusuma Putra mengatakan, diskusi diselenggarakan untuk menyikapi banyaknya perusakan bangunan Solo.suaramerdeka.com/tag/cagar-budaya">cagar budaya, khususnya di Solo Raya.

Halaman:

Editor: Setyo Wiyono

Tags

Artikel Terkait

Terkini

13 Pengacara Bambang Tri Mulyono Mundur

Selasa, 21 Maret 2023 | 15:44 WIB
X