WONOGIRI, suaramerdeka-solo.com - Peristiwa tanah bergerak terjadi di Dusun Warak Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Kamis (26/1). Kejadian itu terdeteksi Early Warning System (EWS) yang terpasang di dusun tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) kepala pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri Teguh Setiyono mengungkapkan, pergerakan tanah memunculkan rekahan di beberapa titik.
"Ada tanah bergerak di Desa Dlepih. Tim sudah turun ke lapangan melakukan pengecekan," katanya, Senin (30/1).
Baca Juga: Atap MI Desa Gemantar di Sragen, Ambrol. Timpa Kasek dan Dua Siswa
Pergerakan tanah di Desa Dlepih itu terdeteksi saat hujan deras mengguyur, sekitar pukul 19.00 WIB. Akibatnya, alarm EWS menyala dari pukul 19.00 WIB. "EWS berbunyi sampai jam 24.00," ujarnya.
Masyarakat setempat tidak berani langsung memeriksa lokasi pergerakan tanah. Pasalnya, hujan masih turun sehingga khawatir akan adanya tanah longsor. Mereka baru berani mengecek keesokan harinya, Jumat (27/1).
Hasil pengecekan lokasi menunjukkan adanya rekahan tanah di beberapa titik. Namun, pergerakan tanah belum berdampak ke permukiman warga.
Baca Juga: Girpasang Dilanda Longsor, BPBD Kirim 200 Sandbag Untuk Penanganan Darurat
Selanjutnya, BPBD Kabupaten Wonogiri mengirimkan tim untuk memeriksa lokasi pergerakan tanah. Mereka juga melakukan kalibrasi ulang terhadap EWS.
"EWS bekerja dengan baik. Ada rekahan tanah, tapi tidak lebar," katanya.
Meski demikian, pihaknya meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Terutama ketika hujan lebat turun dengan durasi waktu yang lama. Masyarakat diimbau mengungsi ke lokasi yang aman jika turun hujan lebat dengan durasi lama.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem di Boyolali Akibatkan Longsor pada Sejumlah Tempat
Menurut perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim hujan di Wonogiri terjadi bulan Januari-Februari. Potensi terjadinya bencana hidrometerologi, seperti banjir dan tanah longsor meningkat selama musim hujan mencapai puncaknya.**
Artikel Terkait
Lahir di Ketinggian 2.510 Mdpl Pos 3 Pendakian Gunung Slamet, Bayi dan Ibunya Selamat
Wanita Pendaki Gunung Lawu Asal Madiun Ditemukan Tewas di Area Gegerboyo
1 TNI dan 3 Polisi Hanyut Saat Sebrangi Sungai Digoel Papua, 1 Warga Klaten
Bejat! Pembunuh Siswi SMP di Sukoharjo Ternyata Menjual Istrinya ke Pria Hidung Belang dan Cabuli Mertuanya
Pemkab Boyolali Lakukan Konservasi Situs Batu Tulis Sarungga di Lereng Merapi
Polisi Tetapkan 7 Tersangka Pelemparan Bus Persis Solo