Diiringi Adzan Sang Ayah, Pratu Ferdian Dwi Sukma Kembali ke Bumi Pertiwi Tepat di Ultah ke-25

Klaten, suaramerdeka-solo.com – Upacara pemakaman Pratu Ferdian Dwi Sukma berlangsung secara militer, Rabu (1/2/1023).

Pratu Ferdian Dwi Sukma lahir di Magelang, 1 Februari 1998. Pemakamannya dilakukan tepat di hari ulang tahunnya yang ke-25.

Dia putra kedua pasangan Mayor Inf Surnedi dan Hastuti Handayani itu tergabung Tamunisi 3 Cuk 1 Ton Morse Kiban dari kesatuan Yonif 143/Tri Wira Eka Jaya (TWEJ) Korem 043 Kodam II/Sriwijaya.

Baca Juga: Ini di Boyolali. Pinggir Sungai Jadi Tempat Pembuangan Sampah, Warga Ketaon Mengeluh

Suasana haru mengiringi upacara pemakaman yang dipimpin Kepala Staf Korem 043 Garuda Hitam Kolonel Inf Prasetyo dengan dihadiri Dandim 0723 Klaten Letkol Czi Bambang Setyo Triwibowo, para perwira Kodim Klaten dan Polres Klaten.

Tak disangka kalau dia akan berpulang secepat itu, namun keluarga besarnya telah mengikhlaskan. Orang tuanya bangga karena dia gugur dalam tugas negara, dan kematian merupakan kehendak Allah SWT.

Baca Juga: Siapa Sekda Karanganyar yang Baru? Bupati Juliyatmono Pilih Sosok Ini

“Hidup mati seseorang berada di tangan Yang Maha Kuasa, kita duduk seperti ini bisa meninggal dunia, apalagi dalam tugas,’’ ujar dia di hadapan para tamu.

Pratu Ferdian Dwi Sukma meninggal dunia setelah hanyut di Sungai Digoel, setelah jembatan darurat yang dilalui saat menuju Pos Iwur, Pegubin, Papua putus.

Baca Juga: Waspada! Awal Tahun 2023, Kasus DBD di Boyolali Tinggi

Sang ayah, Mayor Surnedi yang sehari-harinya bertugas di Kodam IV Diponegoro tampak tabah, meski terlihat kesedihan ditinggal putra tercinta.

Dengan besar hati, sang ayah mengumandangkan adzan sesaat setelah putranya masuk ke liang lahat.

Baca Juga: Pratu Ferdian Dwi Sukma Dimakamkan Dengan Upacara Militer

Sesaat kemudian, jenazah ditimbun dan dipanjatkan doa oleh ratusan pelayat. Usai diletakkan karangan bunga, sang ayah pun hormat di depan pusara putranya.

Dia sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah menolong anaknya, membawanya pulang ke Klaten dan memberi penghargaan dengan pemakaman secara militer. **