Wonogiri, suaramerdeka-solo.com - Dua orang sopir dan kenek mobil pengangkut galon dikira penculik anak di SMP 1 Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Jumat (3/2). Isu penculikan anak tersebut sempat beredar di grup media sosial WhatsApp.
Adanya pesan berantai mengenai isu penculikan anak membuat kepolisian, pemerintah kecamatan, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri mengumpulkan semua pihak terkait. Mereka dipertemukan di Polsek Selogiri untuk mengklarifikasi isu itu.
Pelaksana Tugas (Plt) kepala Disdikbud Kabupaten Wonogiri FX Pranata menuturkan, isu itu berawal dari dua siswi kelas VIII SMP 1 Selogiri yang izin ke luar. Kedua siswi itu pergi ke taman Tugu Pusaka yang berada di sebelah timur sekolah.
Baca Juga: Pengumuman! Tiket Presale TSTJ Masih Bisa Ditukar dengan Tiket Solo Safari Sampai 19 April 2023
Di sekitar Tugu Pusaka ada sebuah mobil yang ditumpangi sopir beserta keneknya. Sopir dan kenek tersebut merupakan warga Kabupaten Sukoharjo.
"Mereka menyapa siswi itu, tapi yang bersangkutan (kedua siswi) tidak merespons," katanya.
Selanjutnya, sopir menyeberang jalan untuk membeli bibit tanaman. Tetapi, kedua siswi itu justru mengira mereka akan diculik. Akibatnya, muncul pesan berantai di grup WhatsApp mengenai isu penculikan anak.
Baca Juga: Waspada! Begini Modus Percobaan Penculikan Anak di Boyolali
Seluruh pihak kemudian dipertemukan untuk diklarifikasi. Termasuk di antara mereka kedua tukang galon, kedua siswi didampingi orang tua, kepala sekolah, Camat Selogiri, dan pihak kepolisian.
"Itu cuma mispersepsi, salah paham karena belakangan ini banyak beredar kabar penculikan anak. Saat kami klarifikasi, yang bersangkutan (sopir dan kenek) mau beli bibit. Itu juga dikonfirmasi pemilik toko. Mereka dari Sukoharjo dan biasa di area situ," terangnya.
Camat Selogiri Sigit Purwanto mengatakan, semua pihak sudah melakukan klarifikasi. Adapun isu itu muncul karena beredarnya kabar yang simpang siur di masyarakat.
Baca Juga: Isu Penculikan Anak Resahkan Warga, Ini Kata Kapolres Sukoharjo
Isu tersebut kini sudah ditepis melalui klarifikasi dari berbagai pihak dan diperkuat adanya rekaman CCTV.
Terpisah, Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan, kejadian itu hanya salah paham.
"Semua sudah diklarifikasi, sudah diselesaikan secara musyawarah," katanya.
Artikel Terkait
Hujan Angin Tumbangkan Sejumlah Pohon dalam 3 Kecamatan Di Klaten, 1 Rumah Rusak
Jelang Pemilu 2024, Masa Jabatan Komisoner KPU Sragen akan Berakhir Oktober 2023
Hindari Incaran Mafia Tanah dan Sengketa Tanah, Gemapatas jadi Solusinya
Proliga 2023: Sukses Revans, Jakarta BIN Menggulung Bank bjb
Pelaku Pornografi dan Judi Online Internasional Diringkus, Rekening Ratusan Miliar Rupiah Dibekukan