Sragen, suaramerdeka-solo.com - Pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 10 desa di Kabupaten Sragen tahun ini, bakal dilaksanakan pada Oktober mendatang.
Namun untuk tanggal pasti pelaksanaannya belum bisa diputuskan. Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, pelaksanaan pilkades pada Oktober juga sesuai petunjuk dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Pilkades kita laksanakan Oktober. Ini sesuai dengan petunjuk dan ketentuan dari Kemendagri. Bahwa daerah yang siap melaksanakan pilkades, harus dilaksanakan sebelum November. Atau bila digelar setelah bulan itu, harus ijin terlebih dahulu,” kata Bupati Yuni.
Baca Juga: Hujan Abu Guyur Wilayah Timur Lereng Merapi, Termasuk Musuk dan Tamansari
Untuk proses tahapannya, setelah dihitung mundur sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku, dimulai pada Juni mendatang.
Yuni mengungkapkan, ada harapan atau permintaan dari para kades terkait pelaksanaan pilkades. Para kades meminta agar pelaksanaan dimepetkan dengan akhir masa jabatan mereka.
Baca Juga: Angin Kencang Sapu Pohon pada 12 Desa di Klaten, Kerugian Rp 52 Juta
“Kades ada yang minta agar waktunya dimepetkan dan digelar hari tertentu. Misalnya Rabu Pon. Hal ini terkait dengan petungan Jawa, karena semua hari ada maknanya. Sepanjang itu wajar kami bisa upayakan, yang penting semua hal persyaratan dipenuhi,” tandas Yuni.
Pihaknya sudah memerintahkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), untuk mempersiapkannya.
Baca Juga: Polemik Alih Fungsi Pasar Ikan Balekambang, Pengelola Bantah Lakukan Pelanggaran
Terkait apakah pelaksanaan pilkades ada kaitan politis, karena waktunya yang mepet dengan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Yuni menampiknya.
Bahkan, bila pilkades sudah digelar malah akan membuat situasi lebih tenang. Juga akan ada konsekuensi bila pilkades ditunda, seperti harus menyiapkan Penjabat (Pj) kades dan lain sebagainya.
“Tidak apa-apa mepet dengan Pemilu 2024. Justru akan lebih tenang daripada ditunda,” tegasnya. **
Artikel Terkait
Rutan Solo 'Fix' Dipindah ke Karanganyar, Bukan ke Sukoharjo
Delapan Pelaku Perundungan Siswa SMA di Karanganyar Diperiksa Penyidik
Rel Wonogiri-Solo akan Ditingkatkan, Kereta Api Besar Bisa Melintas
Heboh Kasus Baru Gagal Ginjal Akut di Solo, RSUD Moewardi: Pasien Tak Penuhi Kriteria GGAPA
Lakukan Pengeroyokan Saat Nagih Uang Nasabah Koperasi, 8 Tersangka Ditangkap
Gibran Pastikan Keraton Solo Direvitalisasi, Putri PB XII: Sasana Mulya dan Sangga Buwana Paling Mendesak
Masjid Ar Rahman Senilai Rp 1,2 Miliar Diresmikan Danrem Surakarta