BOYOLALI, suaramerdeka-solo.com - Jajaran Pemkab Boyolali bergerak cepat membagikan masker setelah terjadi hujan abu di lereng timur Gunung Merapi, Rabu (8/2) pagi.
Selain pembersihan abu, juga dilakukan pembagian masker bagi warga terdampak.
Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Suherman, hujan abu mengguyur lima desa.
Baca Juga: Pembunuh Sopir Taksi Online di Depok Ternyata Anggota Densus 88
Yakni mencakup Desa Clunthang dan Sruni di Kecamatan Musuk.
Kemudian di Kecamatan Tamansari ada tiga desa yang terkena yakni, Desa Sangup, Lanjaran dan Mriyan.
“Ada dua tim yang asesmen naik ke kawasan Lereng Merapi. Pembersihan abu dilakukan langsung warga dan relawan,” katanya.
Baca Juga: Angin Kencang Sapu Pohon pada 12 Desa di Klaten, Kerugian Rp 52 Juta
Pihaknya juga membagikan 10 ribu masker ke masyarakat yang terdampak di lima desa tersebut.
Masing-masing desa mendapat alokasi dua ribu masker. Lalu sisanya diserahkan ke pihak kecamatan untuk antisipasi lebih lanjut.
“Hal tersebut untuk menghindarkan warga dari iritasi abu vulkanik,” jelas Suherman.
Salah satu warga Desa Sruni Kecamatan Musuk, Ragil mengungkapkan, hujan abu tidak sampai mengganggu aktivitas warga.
Hanya saja, warga sudah diingatkan agar mengenakan masker agar tidak terkena debu.
“Beruntung, siang harinya hujan sehingga bisa melarutkan debu yang menempel di daun maupun genteng rumah,” ujarnya.
Artikel Terkait
Heboh Kasus Baru Gagal Ginjal Akut di Solo, RSUD Moewardi: Pasien Tak Penuhi Kriteria GGAPA
Pastikan Keraton Solo Direvitalisasi, Gibran: Sudah Ada Anggaran dari Kementerian PUPR
Lakukan Pengeroyokan Saat Nagih Uang Nasabah Koperasi, 8 Tersangka Ditangkap
Gibran Pastikan Keraton Solo Direvitalisasi, Putri PB XII: Sasana Mulya dan Sangga Buwana Paling Mendesak
Polemik Alih Fungsi Pasar Ikan Balekambang, Pengelola Bantah Lakukan Pelanggaran
Hujan Abu Guyur Wilayah Timur Lereng Merapi, Termasuk Musuk dan Tamansari
Manchester United Bakal Beralih Pemilik? Investor Qatar Disebut-sebut Siapkan Dana Super Besar
Fakta Kekejaman Pelaku Pembunuhan Siswi SMP di Sukoharjo Terekam dalam Pra Rekontruksi