Menurutnya, tiga prinsip tersebut idealnya selalu dijalankan, baik pada saat tahun politik maupun tidak.
Wakil Rektor Institut Seni Indonesia Dr Bambang Sunarto berbicara tentang peran pers bagi perkembangan dunia kesenian.
Dalam pandangannya, pers sangat berkontribusi dalam perkembangan dunia kesenian hingga menjadi sebaik saat ini.
"Jika pers tidak dedikatif terhadap dunia seni, terutama di era 80-90an, mungkin dunia seni di Indonesia tidak sebaik ini. Pers yang menyampaikan ke masyarakat, dengan bahasa yang lebih mudah dipahami, seperti apa kesenian di Indonesia dan perkembangannya," ujarnya.
Dia menegaskan, hanya dengan dedikasi yang tinggi, pers akan tumbuh dengan baik.
Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Prof Sofyan Anif berpandangan, maju dan tidaknya sebuah bangsa tergantung bagaimana peran pers.
"Pers juga berfungsi memberikan edukasi ke masyarakat. Insan pers harus menjunjung asas keadilan dan objektivitas dalam menyampaikan informasi. Berpegang pada ranah kejujuran," tandasnya.
Menurutnya, pers harus mampu menjalankan fungsi edukasi dan penyampai informasi, yang menjunjung tinggi asas objektivitas.
Baca Juga: 15 Tahun PBB di Karanganyar Tidak Naik. Kata Bupati, Kalau PBB Naik Memberatkan Masyarakat
Sementara Rektor Universitas Islam Batik Dr Amir Junaidi mengatakan, pers sehat akan berdampak pada masyarakat yang bermartabat.
"Agar pers menjadi alat syiar yang sehat dan bermartabat, ada lima prinsip yang harus dijalankan. Beritakan dengan benar, apapun risikonya. Pers harus berperan sebagai pendidik masyarakat, pers sebagai alat kontrol sosial, pers sebagai motivator masyarakat untuk membangun bangsa ini dengan baik berdasarkan UUD 45, serta pers sebagai alat pemersatu bangsa," tegasnya.
Sedangkan Ketua Dewan Penasehat PWI Surakarta Begog D Winarso mendorong masyarakat untuk meningkatkan literasi digital, yang sangat diperlukan di era saat ini.
Baca Juga: Ini Alasan Nama Slamet Paling Populer di Wonogiri. Kenapa Bukan Agus?
Dengan literasi yang baik, masyarakat tidak akan terjebak pada konten dari media digital, yang seringkali hanya berisi kata-kata tanpa kejelasan faktual.
Artikel Terkait
4 Pengguna Sabu dan Tembakau Gorila Ditangkap Polres Klaten
Delapan Pelaku Perundungan Siswa SMA di Karanganyar Diperiksa Penyidik
Heboh Kasus Baru Gagal Ginjal Akut di Solo, RSUD Moewardi: Pasien Tak Penuhi Kriteria GGAPA
Gibran Pastikan Keraton Solo Direvitalisasi, Putri PB XII: Sasana Mulya dan Sangga Buwana Paling Mendesak
Hujan Abu Guyur Wilayah Timur Lereng Merapi, Termasuk Musuk dan Tamansari
Pembunuh Sopir Taksi Online di Depok Ternyata Anggota Densus 88
Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Sukoharjo, Sebelumnya Korban Punya Firasat Buruk